Article Detail

Permainan Tradisional Cublak Cublek Suweng,

Bermain yang menyenangkan tidak harus menggunakan teknologi yang canggih atau biaya yang mahal. Ini dibuktikan oleh siswa kelas 4A. Ternyata , siswa kelas 4A sedang bermain permainan tradisiona yang diberi nama Cublak Cublek Suweng.
Permainan ini mungkin sangat asing di telinga anak anak jaman sekarang. Tetapi , mereka bisa melakukan dan sangat senang sekali di bawah pendampingan wali kelas 4 A , Miss Maya. Permainan ini sangat sederhana sekali.
Permainan ini dimainkan oleh beberapa anak/orang, tetapi minimal tiga orang. Akan tetapi lebih baik antara 6 sampai delapan orang. Tujuan dari permainan ini adalah Pak Empo menemukan anting (suweng) yang disembunyikan seseorang.
Pada awal permaianan beberapa orang berkumpul dan mengundi/ menentukan salah satu dari mereka untuk menjadi Pak Empo. Biasanya pengundiannya melalui pingsut/encon/undian biasa. Setelah ada yang berperan sebagai pak Empo. Maka mereka semua duduk melingkar. Sedangkan Pak Empo berbaring telungkup di tengah-tengah mereka. Masing-masing orang menaruh telapak tangannya menghadap ke atas di punggung pak Empo.
Salah seorang dari mereka mengambil kerikil atau benda (benda ini dianggap sebagai anting). Lalu mereka semua bersama-sama menyanyikan cublak-cublak suweng sambil memutar kerikil dari telapak tangan yang satu ke yang lainnya. begitu terus sampai lagu tersebut dinyanyikan beberapa kali (biasanya 2-3 kali).
Setelah sampai di bait terakhir ...Sir-sir pong dele gosong pak Empo Bangun dan pemain lainnya pura-pura memegang kerikil. Tangan kanan dan kiri mereka tertutup rapat seperti menggenggam sesuatu. Hal ini untuk mengecoh pak Empo yang sedang mencari ”suwengnya”. Masing-masing pemain mengacungkan jari telunjuk dan menggesek-gesekkan telunjuk kanan dan kiri (gerakannya) persis seperti orang mengiris cabe. Mereka semua tetap menyanyikan Sir-sir pong dele gosong secara berulang-ulang sampai pak Empo menunjuk salah seorang yang dianggap menyembunyikan anting.
Ketika pak Empo salah menunjuk maka permainan dimulai dari awal lagi (pak Empo berbaring). Dan ketika pak Empo berhasil menemukan orang yang menyembunyikan antingnya maka orang tersebut berganti peran menjadi pak Empo. Permainan selesai ketika mereka sepakat menyelesaikannya.
Ternyata , permainan ini sangat bermanfaat bagi siswa. Mereka belajar menyanyi, mencocokkan ritme lagu dengan gerakan tangan, mengenal bahasa Jawa, melatih motorik halus, belajar mengikuti aturan, latihan kerja sama / kekompakan ( community ) dan belajar menyimpan rahasia . Semoga semakin banyak orang yang mau peduli memperkenalkan permainan tradisional kepada anak-anak kita...
Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment