Article Detail

Pengakuan Dosa

Allah yang maharahim, aku menyesal atas dosa-dosaku. Aku sungguh patut Engkau hukum, terutama karena aku telah tidak setia kepada Engkau yang maha pengasih dan mahabaik bagiku.
Aku benci akan segala dosaku, dan berjanji dengan pertolongan rahmat-Mu hendak memperbaiki hidupku da tidak akan berbuat dosa lagi. Allah yang maha-murah, ampunilah aku, orang berdosa. (Amin.)

Itulah Doa Tobat yang serempak didoakan anak-anak pada ibadat pagi hari ini ( Selasa, 4 April 2017 ), sebelum  pengakuan dosa untuk siswa SD Santo Yosef Surabaya. Yang diperbolehkan mengikuti pengakuan dosa adalah mereka yang telah menerima komuni pertama. Kegiatan dimulai tepat pukul 07.00 WIB.

Pengakuan dosa diawali dengan ibadat pengakuan yang dipimpin oleh Bu Ginta. Dalam ibadat tersebut dibacakan Perumpamaan tentang Annak yang Hilang ( Lukas 15; 11-31 ). Dari bacaan tersebut nampak bahwa bila kita benar-benar bertobat, maka Allah akan selalu berbelas kasih dan menerima kita kembali menjadi anak-anakNya.Tempat ibadat adalah di Ruang Media. Ada lebih dari 100 anak yang mengikuti ibadah. Pengakuan dilayani oleh 3 pastor.

Kegiatan ini bertujuan untuk mempersiapkan diri menyambut hari Raya Paska yang terangkai dalam Tri Hari Suci dua minggu lagi.

Melalui kegiatan pengakuan dosa dan APP diharapkan siswa mampu lebih menghayati imannya dan mampu mengubah hidupnya yang kurang berkenan selama ini menjadi hidup penuh berkat sesuai yang dikehendaki Allah. (RRC)

Pengakuan Dosa

Sakramen Pengakuan Dosa adalah salah satu dari tujuh sakramen dalam Gereja Katolik -- disebut juga "Misteri" dalam Gereja Timur -- di mana penerimanya memperoleh belas kasihan Allah berupa pengampunan atas dosa yang diakui dan disesalinya. Sakramen ini adalah sakramen penyembuhan rohani dari seseorang yang telah dibaptis yang terjauhkan dari Allah karena telah berbuat dosa.
Dosa adalah perbuatan melawan cinta kasih Tuhan dan sesama. Setiap dosa berarti manusia menjauhkan diri dari Tuhan. Dosa dilakukan secara sadar, dengan sengaja (diinginkan), dan dalam keadaan bebas, akan berakibat merugikan orang lain dan drinya sendiri serta merusak hubungan dengan Tuhan. Akibat dosa, manusia kehilangan rahmat Allah yang pernah ia terima dalam sakramen baptis. Dosa ikut mengotori kesucian Gereja Kristus. Relasi dengan sesama pun ikut rusak. Jika seseorang bertobat maka, ia pun berdamai kembali dengan Allah, Gereja, dan sesama.
Gereja melalui mereka yang memiliki kuasa para rasul, menjadi saluran rahmat pengampunan dan pendamaian Allah dalam sakramen.
Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment