Article Detail
Misa Rutin Bulan Mei 2018
Perayaan Ekaristi di SD Santo Yosef
Perayaan Ekaristi sebagai pusat hidup beriman umat Katolik, sudah seharusnya dikenalkan kepada anak-anak sejak usia dini. Berpijak dari hal tersebut maka tak ayal, misa sekolah menjadi satu moment untuk menumbuhkembangkan iman anak kepada kehadiran Kristus dalam Ekaristi. Pengenalan iman Kristiani yang dilakukan lewat pengajaran atau pembelajaran di ruang kelas atau di tengah keluarga, akan bermuara secara nyata lewat pengalaman iman Gerejani, khususnya Ekaristi. Dengan mengalami Ekaristi, siswa didik diajak untuk mendengar, melihat, dan merasakan secara konkret misteri iman yang dihadirkan dalam kurban Ekaristi.
Sekolah Dasar Santo Yosef sebagai salah salah satu lembaga untuk belajar dan mengajar. Sementara itu, sebagai sekolah katolik maka SD Santo Yosef juga mengemban tugas dalam pelaksanaan menciptakan lingkungan hidup bersama sekolah yang dijiwa oleh semangat Injil dan cinta kasih. Maka sebagai salah satu dari wujud nyata upaya tersebut, SD Santo Yosef pada setiap bulannya selalu mengadakan perayaan Ekaristi di sekolah. Perayaan Ekarisi yang baru saja dilaksanakan pada tanggal 11 Mei 2018, kembali mengingatkan dan mengajak anak-anak untuk semakin mencintai Kristus sendiri. Kehadiran Romo Aan pada perayaan Ekaristi kali ini memberikan sebuah peneguhan yang bermakna bagi anak-anak. Mereka diingatkan kembali akan kesabaran dan keteguhan hati untuk mengalami kabar atau peristiwa gembira yang akan dihadirkan oleh Tuhan,setelah mereka mengalami situasi dukacita. Kiranya nilai-nilai Injili tersebut tak sebatas diwartakan secara teroritis, tapi sungguh mengakar dalam kepribadian peserta didik.
Anak-anak terlihat dengan penuh suka cita dan rasa syukur saat mengikuti Ekaristi. Hal ini menunjukkan bahwa mereka bertumbuh dalam iman yang mereka amini lewat pengajaran dan terutama Ekaristi. Hal lain yang hendak ditegaskan melalui perayaan Ekaristi yang diadakan setiap bulan di sekolah ini adalah hendak menggali pengalaman yang amat penting, terutama bagi siswa usia sekolah dasar. Karena pada saat mereka duduk bersama untuk mengikuti perayaan Ekaristi, mereka tidak bisa bertingkah seenaknya, lari ke sana ke mari, bermain, atau rame berceloteh. Lewat pengalaman itulah, para siswa-siswi SD Santo Yosef dididik untuk untuk dibentuk menjadi pribadi yang religious, pribadi yang memiliki kesadaran dan penghormatan yang sungguh-sungguh akan yang Sakral yaitu Kristus sendiri. (Ppt)
-
there are no comments yet