Article Detail
BANK SAMPAH
Sampah merupakan masalah tersendiri bagi semua kalangan, terlebih menjadi masalah apabila sampah tersebut berserakan di lingkungan sekolah. Berbagai upaya telah dilakukan oleh pihak sekolah agar para peserta didik bisa membuang sampah pada tempat yang sudah disedikan, namun toh hasilnya belum semua siswa mempunyai kesadakan akan hal itu. Dengan terus menerus memberikan bimbingan, sosialisasi, pengarahan tentang sampah, pihak sekolah berharap ada perubahan pada sikap siswa.
Solusi berupa “ Bank Sampah “ akhirnya dimunculkan oleh sekolah untuk mengatasi sampah dilingkungan sekolah. Solusi itu diajukan sebagai bentuk respons terhadap persoalan sampah yang mendesak diselesaikan. Konsep Bank Sampah yang dimaksudkan yakni mengelola secara mandiri sampah untuk di daur ulang. Sampah yang didaur ulang berupa sampah plastik, botol, kertas, dan kaleng minuman ringan. Sampah ini akan dikumpulkan menurut jenisnya dan setelah terkumpul cukup banyak akan dijual.
Untuk merealisasikan gagasan tersebut, setiap hari jumat siang seusai pelajaran terakhir para siswa dengan cara bergotong royong memburu sampah sampah yang ada disekitar sekolah dan hari itu juga sampah yang terkumpul langsung dipilah-pilah sesuai jenisnya.
Konsep ini dimaksudkan untuk menanamkan kebiasaan membuang sampah yang benar agar generasi muda mempunyai budaya peduli lingkungan terutama sampah.
Sudah saatnya jargon ’Jagalah Kebersihan’ atau ’Buanglah Sampah pada Tempatnya’ tak digunakan lagi. Sebab jargon tersebut tidak membuat siswa sadar akan pentingnya kebersihan. Karena itu, kerja sama antara siswa dan karyawan selaku pelaksana konsep dapat bekerjasama sehingga Bank Sampah yang diharapkan bisa terlaksana dengan baik.
Heru Kwartanto
-
there are no comments yet