Siapa merasa sudah pintar? Kalau merasa pintar ini tambah ini berapa?" itulah kalimat pembuka yang disampaikan Romo Agus Pr dalam homilinya pagi ini ( Jumat, 4 September 2015) di hall SD Santo Yosef Surabaya.

“Dini hari engkau telah bergegas, tak peduli dunia masih terlelap dalam mimpinya, tak peduli apa yang akan kau temui di sana. Tanpa suara, tanpa keluhan, hanya berbekal iman.Tinggalkan kami yang masih setengah tak percaya, secepat ini ditinggalkan. Sebuah perjalanan yang suatu saat kelak semua akan menjalaninya pula, pulang ke rumah Bapa…..”

‘Lomba’ adalah sebuah kata yang lekat dengan peringatan HUT RI. Setiap bulan Agustus, di kampung-kampung, sekolah – sekolah ataupun instansi selalu disibukkan dengan adanya berbagai lomba. Dari lomba balap karung, pukul bantal, tarik tambang, memindah belut, memindah air dengan sedotan , futsal, makan kerupuk dan segudang lomba lainnya.Lomba tersebut dilaksanakan untuk memeriahkan HUT RI.

“Orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak-sorai”. Itulah petikan yang diambil dari Mazmur 126:5.Kalimat tersebut disampaikan oleh Romo Silas dalam homilinya pada perayaan syukur atas Tahun Ajaran baru 2015-2016 pagi ini.Romo juga berpesan bahwa setiap peserta didik harus berani berjuang untuk mencapai cita-cita. Perjuangan yang didasari oleh iman tak selalu mudah, ada banyak kerikil yang dihadapi dalam menjalani hidup ini. Tetapi sebagai orang beriman semua tidak boleh goyah.

Kegiatan sekolah sudah seminggu lebih berlangsung. Meskipun dapat dikatakan semua berjalan lancar, namun demikian tetap ada saja ‘kerikil – kerikil’ yang perlu diperhatikan agar kelangsungan pendidikan di sekolah tetap terjaga dengan baik. Untuk itulah hari ini SD Santo Yosef menggelar pertemuan sekolah dengan orangtua.