Article Detail
Ibadat Pembukaan Bulan Rosario 2021
Bulan Oktober merupakan bulan yang dikhususkan oleh umat Katolik
untuk berdoa Rosario. Tujuannya agar kita selalu berdoa Rosario
untuk mendekatkan diri kepada Bunda Maria sebagai teladan orang beriman dalam
kesetiaannya kepada Tuhan Allah. Rosario merupakan rangkaian atau untaian
biji-bijian yang dirancang khusus, dalam jumlah tertentu dan digunakan
sebagai urutan / rangkaian dalam berdoa. Dalam berdoa Rosario kita mendaraskan
Doa Salam Maria, Doa Bapa Kami, Kemuliaan, dan lain sebagainya.
Rangkaian kegiatan Bulan Rosario di SD Santo Yosef yakni diawali pada
hari Jumat, 1 Oktober 2021 dengan Ibadat pembukaan . Ibadat pembukaan
diikuti seluruh peserta didik kelas 1 - 6 dan karyawan yang dilaksanakan
secara virtual. Dalam ibadat pembukaan rosario 2021 dipandu oleh Ibu
Veronika Susanti dan Ibu Lucia Windaryati. Dalam ibadat tersebut ,pemandu
mengingatkan agar kita semua tetap rendah hati . Anak-anak pernahkah kita melihat ada teman yang sombong atau orang yang
sombong? Kesombongan datang ketika diri kita merasa lebih hebat dan lebih
pintar dari orang lain. Kalau kita berfikir bahwa kepandaian, prestasi, serta
kehebatan dapat menjadikan kita masuk surga, itu hal keliru, bagi Tuhan
tidaklah demikian. Nah, dalam bacaan Injil tadi dikatakan bahwa Tuhan mengambil
contoh anak kecil yang malah dijadikan sebagai panutan, role model, yang perlu
diteladani sikapnya, untuk dapat masuk surga. Dan poin utama yang ditekankan
Yesus adalah kita harus belajar menjadi orang yang rendah hati,
bukannya menyombongkan diri !
Jadi ingat !! Tiket untuk masuk surga bukanlah prestasi, kehebatan atau
popularitas. Tetapi tiket untuk masuk surga salah satunya adalah kita harus
memiliki sikap kerendahan hati, kita tidak boleh mempunyai sikap sombong
dihadapan teman-teman kita, misalkan kalau kita dapat nilai ulangan bagus, kita
tidak boleh sombong, kita memiliki barang-barang yang bagus dibandingkan
teman-teman yang lain, kita juga tidak boleh sombong, dan mungkin masih banyak
contoh yang lainnya.
Lalu bagaimana agar kita tetap bisa memiliki sikap kerendahan hati? Kita
bisa belajar dari Santo Yusuf (suami Bunda Maria). Yusuf adalah seorang lelaki
sederhana, seorang tukang kayu. Tetapi Yusuf inilah yang dipilih Allah untuk
menjaga sang Penebus dan Bunda-Nya. Yusuf memiliki sikap yang fokus, tidak
protes pada Tuhan. Yusuf menjalankan perintah Allah untuk menjaga dan merawat
Yesus dan Bunda Maria. Bapa Yusuf adalah cerminan ketaatan dan kerendahan hati.
Ia memiliki kebijaksanaan seorang dewasa dan sekaligus kerendahan hati seorang
anak kecil.
Maka sebagai anak-anak Allah, kita juga diundang untuk menjadi
pribadi-pribadi yang rendah hati, agar kita dapat melayani sesama dengan tulus
dan ikhlas. Amin.
-
there are no comments yet