Article Detail
Mengajar klasikal , Membimbing Individual
Ayoo, ini harus diapakan? Kata Bu Ana pada salah satu siswa yang menggigit-gigit pensilnya. Ayo jangan main dulu sebelum selesai pekerjaanmu, tambahnya pada siswa yang lain. Bu, aku bingung ngerjakannya....kata seorang anak sambil tunjuk jari.
Bu Ana ( Guru kelas 1 ) segera menghampiri anak tersebut lalu duduk di sampingnya. Kebetulan ada bangku kosongm Dengan sabar memberi petunjuk sampai anak tersebut mengerti dan melanjutkan mnelesaikan tugasnya.
Tak dapat dipungkiri bahwa pendidikan dalam kelas dengan jumlah peserta didik yang cukup banyak membuat guru mengajar secara klasikal. Namun bukan berarti guru tidak memperhatikan peserta didik secara individual. Bagaimanapun setiap peserta didik adalah pribadi yang unik. Maka mereka tak dapat diperlakukan sama persis. Setiap peserta didik perlu mendapatkan perhatian secara khusus pula. Semakin memperhatikan peserta didik, semakin melihat keunikannya, semakin kita diperkaya dalam menangani berbagai kesulitan belajar peserta didik.Mengintip kegiatan dalam kelas pada saat guru mengajar, maka kita bisa melihat (pada gambar) bagaimana guru tetap memberi bimbingan secara pribadi kepada peserta didik.
Bimbingan secara pribadi, selain mempererat hubungan guru-murid, dapat juga menumbuhkan perasaan positif pada peserta didik seperti perasaan diperhatikan, disayangi, dihargai. Dengan berkembangnya perasaan positif pada peserta didik tentu membuat situasi belajar di sekolah semakin kondusif.
Marilah kita menjadi lebih dekat dengan peserta didik, siapapun mereka.....
-
there are no comments yet