Article Detail

Berbela Rasa dengan Tindakan Nyata

Pada hari kamis tanggal 15-4-2016 kami semua melakukan bakti sosial. Kami menyumbang sembilan bahan pokok. Kami menyumbangnya pada saat pulang sekolah. Pertama kami mengepak sembakonya satu tas berisi 4 garam, 1liter minyak, 1kilo beras, ½ gula, 4 mie, 1 nabati, 1top, 1tahu, 1tempe, 4kopi. Setelah Pulang sekolah, kami langsung pergi untuk memberikan Sembako. Kami memberikan kepada Pak Saiq,  Pak Saiq berumur 70 tahun pekerjaannya tidak menentu. Dulu Pak Saiq bekerja sebagai tukang becak. Setelah kami memberikan sembako kepada Pak Saiq Kami minta foto bersama Pak Saiq, setelah berfoto kami menemui ibu yang akan diberi sembako.

Kami mencoba menanyakan nama, umur, dan pekerjaannya.

Nama ibu itu Ibu Mutimah, umurnya 60, pekerjaannya berjualan. Penghasilannya kira-kira 10.000 perhari, tokonya kecil dan tidak terlalu kelihatan. Kami memberinya sembako dan meminta foto bersama.

Setelah itu berjalan lebih jauh dan menemukan seorang tukang becak, kami menghampirinya dan menayakan identitasnya. Nama bapak itu Bapak Arifin, Umurnya 52, pekerjaannya tukang becak, rumahnya berada di mojokerto, dan anaknya 2. Setelah bertanya kami memberikan sembako dan meminta foto bersama. Setelah itu kami kembali ke sekolah dan banyak yang sudah pulang, dan kami semuapun pulang.

Peduli pada sesama memang tidak harus melakukan hal besar. Melakukan hal kecil dengan kasih yang besar, jauh lebih penting.Tidak harus pula pergi ke tempat bencana atau ke panti asuhan. Ternyata di sekeliling kami ada banyak orang yang memerlukan uluran tangan.( Krisna, Aaron, Sena, Abel, Forsyel, Stivent, Bisma 6C)

Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment