Article Detail
SAATNYA ORANGTUA BICARA TENTANG PENDIDIKAN SEKS UNTUK ANAK-ANAKNYA
Banyak anak mengalami kekerasan seksual menunjukkan tanda-tanda pelecehan fisik, emosional, seksual, atau verbal. Efek ini menyebabkan stress dan kesulitan jangka panjang bagi anak sampai usia dewasa dan seringkali menimbulkan kekhawatiran bagi orang tua, guru, dan pengasuh lainnya (NSVRC, 2011). Orangtua menjadi salah satu sumber informasi utama bagi anak. Beberapa cara dan usia anak untuk mendapatkan informasi terkait pendidikan seksual:
Berdasarkan jurnal Ashcraft, M Amei and Murray J Pamela.2017
1. Usia 7- 10 tahun
Edukasi yang diberikan berkaitan dengan nama- nama bagian genital, bagian penting pada tubuh. Seperti payudara dan bagian- bagian dari anggota tubuh lainnya, serta fungsinya secara dasar.Orang tua siap dengan jawaban dari pertanyaan- pertanyaan seputar “kapan aku menstruasi?” “kapan payudaraku tumbuh?” “kapan ibu mengalami menstruasi?” :Mengapa ayah tidak menstruasi?”
2. Usia 11- 12 tahun (awal remaja)
Kata atau nama dari organ seksual, walau mereka mungkin belum memahami makna yang tepat, namun mereka diinformasika bagian- bagian yang tidak boleh sembarang di lihat dan disentuh orang lain. Orang tua juga siap untuk menerima pertanyaan terkait kehamilan, ketertarikan pada lawan jenis.
3. Usia 13-14 tahun
Pada usia ini informasi yang disampaikan berkaitan dengan dasar pemahaman perilaku seksual. Hal yang boleh dilakukan dan tidak, pemahaman seputar ciuman dengan lawan jenis dan pemilihan media- media informasi yang diterima berkaitan tentang seksualitas. Orang tua harus siap untuk menjawab pertanyaan seputar hari pertama menstruasi untuk anak perempuan dan mimpi basah pada anak laki- laki, selain itu, pemahaman tentang perilaku seksual yan menyimpang.
4. Usia 15-16 tahun
Pada usia ini anak- anak diberikan informasi berkaitan dengan perilaku masturbasi, bahaya dan risikonya. Perasaan jatuh cinta dan hasrat yang timbul pada remaja. Hal ini harus di imbangi dengan informasi bagaimana mengatasinya juga terkait keterlibatan anak remaja dalam kegiatan- kegiatan yang membantu remaja untuk dapat mengalihkan energy yang dimiliki agar tersalurkan dengan baik.
5. Usia 17-18 tahun
Pada usia ini remaja sulit membedakan rasa cinta dan nafsu seksual yang dimiliki. Orang tua dapat menjelaskan perasaan- perasaan berkaitan dengan rasa cinta dan juga nafsu. Kemudian pertanyaan- pertanyaan yang sering muncul adalah ketika mereka berpacaran atau terlibat dalam hubungan romantis, hal apa yang boleh dan tidak boleh mereka lakukan.
Memberikan informasi bagi anak dan remaja memerlukan kalimat dan waktu yang tepat agar anak dan remaja tidak salah dalam memahami makna dan arti dari informasi yang diperoleh. Orang tua harus bijak menentukan topik pembicaraan. Kesempatan- kesempatan yang bisa dipakai untuk menyampaikan edukasi dapat juga pada saat, anggota keluarga atau, teman dan orang- orang dilingkungan mungkin mengalami hamil di usia dini, adanya kasus- kasus yang sesuai dan dapat di jadikan bahan pembahasan.
-
there are no comments yet