Article Detail
Hal yang Harus Dipersiapkan Orangtua Untuk PTM Anak
Sejak Maret 2020, pembelajaran dilakukan secara daring
atau online. Hal ini sebagai bentuk perhatian pemerintah untuk menekan
penyebaran covid-19 yang sedang marak saat itu. Namun tak disangka,
Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) ini terus diberlakukan hingga tahun 2021. Selama
penerapan PJJ, ada beberapa kendala yang harus dihadapi mulai dari,
ketidaksiapan siswa dan guru melakukan pembelajaran daring, belajar terasa
jenuh dan membosankan sehingga pembelajaran kurang efektif.
Bahkan para orangtua juga ikut merasakan dampak
Pembelajaran Jarak Jauh, di mana mereka harus menemani anaknya KBM online.
Beberapa orangtua juga sempat mengeluh karena tugas sekolah yang seharusnya
dikerjakan oleh anak, justru menjadi tugas orangtua. Orangtua yang memiliki
kesibukan bekerja mungkin akan terasa repot akan hal ini.
Meski begitu, ada juga hikmah yang bisa dipetik oleh
para orangtua selama pandemi ini, di mana mereka bisa menjadi lebih dekat
dengan anaknya dan mengetahui perkembangan anaknya dengan optimal. Orangtua
harus mendukung penuh apa yang dilakukan anak dan memotivasi mereka agar tetap
semangat belajar meski KBM online.
Pembelajaran Tatap Muka Terbatas
Banyak guru dan siswa yang mulai bosan melakukan
Pembelajaran Jarak Jauh, mengingat sudah 1 tahun lebih mereka tidak saling
bersua. Kabar baiknya, ada rencana Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas yang
dibuka bulan Juli 2021.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi (Kemendikbudristek) menekankan pihak sekolah atau penyelenggara untuk
mempersiapkan rencana pembelajaran tatap muka terbatas dengan sebaik mungkin.
Sebelum menyelenggarakan PTM terbatas, sekolah harus memenuhi beberapa
persyaratan yang ditetapkan dalam SKB 4 Menteri sebagai bentuk mengedepankan
prinsip kehati-hatian dalam melaksanakan ptmn agar kesehatan dan keselamatan
warga sekolah terjaga
Sekolah harus mempersiapkan SOP, melakukan sosialisasi
penerapan budaya sehat dan bersih, mempersiapkan infrastruktur dengan baik
serta berkolaborasi dengan fasilitas kesehatan dan pemangku kebijakan setempat.
Selain sekolah, orangtua juga memiliki peran penting untuk memperhatikan
kesiapan anak mengikuti PTM terbatas.
7 Hal yang Harus Dipersiapkan Orangtua untuk Anak saat PTM Terbatas
Penerapan PTM terbatas tidak sama dengan sekolah
biasa, karena harus memperhatikan protokol kesehatan dan menjaga
keefektifitasan belajar. Model pembelajaran yang digunakan yaitu blended
learning. Tidak semua siswa bisa mengikuti PTM terbatas, tetapi menggunakan
sistem rotasi. Penyelenggara juga harus memenuhi peraturan yang ditetapkan
pemerintah dalam melakukan PTM terbatas.
Meski begitu, orangtua pasti merasa
khawatir ketika anaknya mengikuti PTM terbatas, sehingga mereka juga ikut
membantu persiapan anak. Berikut ini merupakan 7 hal yang harus dipersiapkan orangtua
untuk anak saat PTM terbatas, yaitu:
1. Menjaga Sistem Imun Anak
Hal terpenting yang harus dipersiapkan orangtua untuk
memulai melepaskan anak sekolah tatap muka (offline) adalah menjaga sistem imun
dalam tubuh anak. Hal ini sangat penting supaya sistem imun anak Anda tidak
rentan terkena paparan virus dan tetap sehat selalu.
Untuk menjaga sistem imun anak, bisa didapatkan dari
mencukupi kebutuhan vitamin, mineral, dan nutrisi pada anak. Konsumsi buah dan
sayur dengan rutin dan minum air putih yang cukup setiap harinya. Tidak lupa
tambahan suplemen multivitamin yang mengandung antioksidan tinggi untuk menjaga
sistem imun.
2. Aturan Sekolah yang Siap
Pastikan sekolah anak Anda telah siap dengan aturan
dan Sumber Daya Manusia (SDM)-nya juga. Aturan seperti screening protokol
kesehatan, pengukuran suhu tubuh, penerapan 3M, dan sebagainya harus siap dan
ketat. Semua harus dipastikan sehat dan tidak menjadi carrier atau memiliki
penyakit komorbid.
Kapasitas siswa dalam kelas bisa diatur dan dikurangi hingga 25%. Hal ini dilakukan untuk menjaga jarak antar setiap siswa saat belajar di kelas. Anda bisa berkomunikasi dahulu kepada guru atau kesiswaan di sekolah anak untuk memastikan bahwa sekolah tersebut sudah siap melakukan PTM terbatas.
3. Guru yang Sigap
Pastikan di sekolah guru berperan aktif dan sigap
untuk anak-anak Anda. Guru bisa berperan sebagai petugas kesehatan bagi siswa.
Di sekolah harus memaksimalkan Unit Kesehatan Sekolah (UKS) dan isi stok
obat-obatan generik untuk keperluan siswa dan guru sendiri.
Bila perlu, di sekolah juga disediakan petugas medis
seperti dokter untuk bertugas. Tetapi kembali lagi, sesuaikan dengan kapasitas
sekolahnya.
Bisa juga memanfaatkan layanan telemedicine untuk
berkonsultasi dengan dokter dan layanan apotek digital. Ini bisa menjadi
alternatif solusi bagi sekolah yang kurang mampu menghadirkan tenaga medis
langsung. Anda bisa berkomunikasi dengan pihak sekolah atau mengunjungi sekolah
langsung untuk melihat keadaan atau kesiapan sekolah menyambut PTM.
4. Sekolah sudah Melaksanakan Simulasi
Simulasi sebelum memulai sekolah secara tatap muka
adalah hal yang wajib dilakukan oleh sekolah. Hal ini harus diikuti oleh semua
tenaga pendidikan seperti kepala sekolah dan guru dan juga para karyawan
sekolah.
Simulasi dilakukan untuk mempersiapkan mental belajar
tatap muka (sekolah offline) di sekolah. Pastikan semua protokol kesehatan
dimengerti dan dilaksanakan dengan baik oleh setiap warga sekolah.
5. Jam sekolah
Perhatikan jam masuk dan jam pulang sekolah anak Anda.
Sekolah harus membuat jam bertahap. Hal ini dilakukan untuk menghindari penumpukan
siswa saat datang dan pulang sekolah. Penjagaan gerbang sekolah juga harus
dengan pengawasan ketat. Tidak boleh sampai ada kerumunan di gerbang sekolah.
Dengan mengetahui jadwal atau jam sekolah Anda bisa
menjemput anak dengan tepat waktu dan tidak memberikan ruang bagi mereka untuk
berkerumunan.
6. Pedataan yang Jelas
Pastikan telah ada pendataan dan tracking yang jelas
bagi siswa sekaligus orang-orang yang tinggal bersama siswa. Pemetaan terhadap
risiko siswa dan orangtua siswa dengan komorbid. Atau juga siswa yang tinggal
bersama lansia dengan komorbid.
Untuk anak dengan kerabat atau anak tersebut sendiri
memiliki komorbiditas atau penyakit kronik disarankan tetap belajar secara
online (daring) saja. Sebelum sekolah dibuka juga semua siswa, guru, dan
karyawan sekolah harus melakukan tes swab COVID-19.
Tes COVID-19 harus dipastikan dilakukan secara
berkala. Jika ada siswa, guru, dan karyawan sekolah masuk kriteria suspek, maka
harus melakukan tes swab dan karantina.
7. Ajari Anak Tentang Kebersihan saat di Luar Rumah
Latih anak Anda supaya tidak lupa menggunakan dan
membuang masker dengan benar sekaligus menyiapkan masker cadangan. Ingatkan
untuk tidak memegang mata, hidung, dan mulut sebelum benar-benar mencuci
tangan.
Jika anak sakit, langsung diobati dan beri tahu ke
sekolah. Ajari juga anak untuk mengenali tanda COVID-19 pada orang lain untuk
anak bisa berjaga-jaga. Dengan mengajarkan anak kebersihan ketika di luar
rumah, hal tersebut akan menjadi kebiasaan baik mereka dan mereka juga
berhati-hati saat di sekolah.
Itulah beberapa hal mengenai PTM terbatas beserta 7
hal yang harus disiapkan orangtua untuk sekolah tatap muka anak. Dengan
persiapan yang matang dan disiplin, Anda tidak perlu khawatir dengan kesehatan
anak.
Sumber
: https://blog.kejarcita.id/7-hal-yang-harus-dipersiapkan-orangtua-untuk-ptm-anak/
-
there are no comments yet